Diet, Makanan Sehat, Olah Raga, Segitiga Emas Kita

Semua orang pasti pengen mencari program diet yang benar-benar berhasil. Aku salah satunya. Masalahnya begitu banyak program diet yang bermunculan. Tapi yang benar-benar berhasil belum juga aku temukan. Kenapa ya?? Kalau saja ada diet yang berhasil kemudian ga sampai setahun berat badan aku akan kembali ke bobot sebelum program diet di mulai. Malah kadang jadinya malah naik lebih banyak lagi.

Sebetulnya bohong deh kalo aku sampe nanya kenapa. Ya iyalah dietku ga pernah bertahan lama. Karena memang setelah diet pola makanku akan kembali seperti awal sebelum diet. Balik lagi pesiar kuliner (hihihi apalagi kalo lagi mudik ke jawa timur ato liburan ke Bali… Ga kuat imaaaaaaan :p) Jadi malu he he he…

Nah, buat teman-teman semua, ada yang punya pengalaman yang sama ga? Kalo sama ya jangan menyalahkan program dietnya ya? Hayo.. telunjuknya diarahin ke diri sendiri terus kasih motivasi ke si mulut dan si mata yang ga bisa diajak kompromi !!! Yah sudah deh jangan dilakuin beneran nanti malah dianggap lagi stress hihihi :p

Kenyataannya sebenarnya banyak program diet yang baik dan terbukti menurunkan berat badan. Kalau kita pelajari sebenarnya semuanya penurunan berat badan bertumpu pada mengubah kebiasaan makan makanan yang sehat. Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Banyak dari kita yang tidak punya waktu dan tenaga untuk makan makanan yang sehat. Kubayangkan teman-teman yang bekerja, rasanya sangat sulit untuk membagi waktu untuk menyiapkan makanan yang sehat dan tidak menggemukkan. Kehidupan perkantoran di Jakarta khususnya membuat kita jarang menyempatkan waktu untuk sarapan karena sudah berburu dengan waktu agar tidak macet dijalan. Siang makanan yang tersedia di kantin, warung, atau resto pun pilihannya cukup berani: soto betawi, bebek goreng, sop kaki, sate kambing… Sambil ngobrol sama teman-teman minumnya jus atau es campur.. Ngitung kalori?? Boro-boro!! Mending ngegosipin yang lain aja deh hehe… Malamnya sampai rumah setelah bergulat lagi dengan kemacetan, akhirnya baru makan malam jam 9 malam.  Nah kalo begini caranya jelaslah effort yang sudah kita lakukan dengan diet dan olah raga sekian bulan dengan otomatis sia-sia. Hmmm bisa nggak ya kita bener-bener mengeset otak kita untuk merubah pola makan kita??

Sekarang bagaimana? Yuk kita coba merubah pola pikir kita bahwa menurunkan berat badan itu bukan sekedar  untuk estetika, tapi untuk kesehatan. Ada 3 hal yang harus kita ikuti:

1. Cari Diet yang paling sesuai dengan kepribadian kita. Yuk bikin riset kecil-kecilan. Dari sekian banyak jenis diet yang ada, yang mana yang paling cocok dengan ritme hidup kita. Yang cocok buat Jasmine belum tentu cocok buat Jemima. Kenapa harus cari yang cocok ? Soalnya diet ini akan kita jadikan pola makan kita  seterusnya.
2. Makan Hanya makanan yang sehat. Kita harus sadar diri bahwa kita hidup di jaman dimana bahan pangan banyak tersentuh pestisida, suntikan hormon, polusi. Tetapi saat ini mulai banyak bahan-bahan makanan yang diberi label organik. Memang godaan dunia kuliner di luar sana SURGA DUNIA!! Tapi paling tidak setiap masak dirumah, coba memakai bahan-bahan organik, memakai daging tanpa lemak, perbanyak ikan.
3. Menghidupkan olahraga. Ayo berburu keringat. Minimal sediakan satu hari dalam seminggu untuk berolahraga. Renang, jogging, bersepeda, tennis, jalan cepat.. apa sajalah yang kita suka. Syukur kalo bisa jadi agenda keluarga, jadi selain badan sehat keluarga semakin harmonis.