Senin, 15 Februari 2010

Semur Daging Versus Lapis Daging

Sebagai Cucu Oma dan Kakek, resep favoritku adalah semur. Dulu ada cerita ketika aku menginap di Serang kebingungan mendengar permintaanku yang masih berbahasa balita. "Semui mau semui.." Akhirnya Kakek menelpon ke Jakarta menanyakan pada mama apa semui itu. Ternyata Menurut mama semui itu semur. Itu terus terkenang-kenang oleh kakek dan oma sampai mereka meninggal dunia. Setelah aku mulai besar aku paling terkagum kagum dengan lapis lapis daging buatan oma. Ya karena aku penyuka semur dan telur tentunya hehehe.. tapi membuat lapis daging yang benar dengan telur yang menempel pada daging menurutku bukan hal yang mudah.
Kali ini aku ingin menjelaskan sedikit tips jika ingin membuat lapis daging sesuai dengan teori Oma Sutami. Bumbu yang dipakai adalah bumbu semur: bawang merah, bawang putih, lada, pala, garam, dan kecap. (Tentu saja kita bisa memakai bumbu semur sesuai selera seperti seledri, taoco, cengkeh atau resep semur lain. Tapi kali ini kita pakai resep Oma Sutami saja ;) )

  1. Daging has dalam diiris tipis, bawang merah, bawang putih, lada, pala, garam, gula diaduk rata. Diamkan sebentar hingga meresap
  2. Tata daging di wajan, nyalakan api. Masak dengan wajan tertutup sampai daging berubah warna dan air yang keluar dari daging. 
  3. Masukkan +/- 5 sdm minyak goreng, balik-balik daging dengan hati-hati hingga tatanan daging tetap (tidak bertumpuk-tumpuk) dan wanginya keluar
  4. Tuang 2 telur ayam kampung yang dikocok lepas hingga rata menutup daging.
  5. Tunggu hingga telur matang baru masukkan air dan kecap
Jadilah lapis daging kesukaanku :)) 
Oh ya, apinya jangan besar-besar ya !!??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar